Jumat, 29 Juli 2011

Batu Mirip Sun Go Kong Yang Ditemukan di Purwodadi Dihargai 300 Juta


Sersan Mayor TNI AD ini tak sengaja menemukan batu mirip kera. Batu itu ia posting di Facebook, tak dinyana ditawar Rp 65 juta oleh orang Belanda, ditawar 10.000 USD oleh orang Jepang. Wow!



Andy Suwarno sang tokoh utama dalam kisah ini pun panik! Ia makin bingung ketika beberapa orang asing di facebook menanyakan nama batu (lihat foto) temuannya itu. Anggota Kodim 0718 Pati ini pun segera menghubungi para pebonsai senior yang dianggapnya punya pengetahuan luas tentang penjing dan suiseki.

Dari para pemberi petuah, Andy kemudian memutuskan untuk sementara tak menjual batu mirip kera yang didapatnya dari perbatasan Purwodadi – Blora saat berburu batu buat suiseki itu. Beberapa saran tentang nama batu itu juga dia terima. Ada yang menyodorkan nama ‘King of Ape’, ‘The Last Emperor’, ‘The Drunken Monkey‘, ada pula yang menyodorkan nama ‘Duke of Moenyoek’ segala.

“Tetapi saya kemudian memutuskan untuk memberi nama batu ini Sergeant Major (Sersan Mayor) Sun Go Kong. Selain Kolonel, sersan mayor kan sangat ditakuti di Amerika. Hahahaha ….” ujar sersan mayor TNI AD ini bersemangat, sambil memondong Sersan Mayor Sun Go Kong.

Andy berkisah, suatu saat dia hendak berburu bakalan bonsai di perbatasan Purwodadi – Blora, Jawa Tengah. Ketika hendak mendongkel pohon Rukem, tiba-tiba matanya tertumbuk bongkahan tanah liat berwarna merah yang sangat mencurigakan sebesar beduk masjid. Dari permukaannya mencuat sedikit batu purba.

“Saya punya feeling kuat pada bongkahan tanah liat itu. Teman-teman waktu itu menganggap sia-sia saya bawa pulang bongkahan tanah liat itu. Eh … begitu saya semprot pakai selang air, munculah bentuk batu mirip kera,” kisah Andy.

“Jika tawaran terus berdatangan begini, terus terang saya pusing. Saya sedang berfikir untuk melepas Sersan Mayor Sun Go Kong di angka 30.000 dolar Amerika,” tambahnya.

Aslinya Andy adalah penggemar bonsai. Dia punya sekitar 12 bonsai yang siap lomba, sekitar 20 bonsai yang siap turun di kelas prospek, dan puluhan bonsai mame maupun bakalan. Penjing dan Suiseki baru ia geluti sekitar satu setengah tahun belakangan ini.





sumber :http://haxims.blogspot.com/2011/07/batu-mirip-sun-go-kong-yang-ditemukan.html

Kamis, 28 Juli 2011

Ditemukan Fosil Serangga 'Frankenstein' di Brasil


Fosil yang diperkirakan berasal dari 120 juta tahun silam ini ditemukan di antara fosil-fosil di Brasil. Monster ini memiliki sayap dan tubuh seperti capung.

“Serangga 'Frankenstein' ini merupakan perpaduan karakteristik aneh yang tak terkait kelompok serangga,” ujar salah satu peneliti yang menemukan kelompok serangga baru ini.


Dua dari sekitar koleksi 30 fosil larva dunia, peneliti membuat urutan spesies baru. Coxoplectoptera, serangga yang baru mendapat nama ini berasal dari Periode Krustasius dan tak memiliki keturunan modern.


Kerabat terdekat serangga ini adalah lalat capung. Entomolog Arnold Staniczek mengaku fosil baru ini sangat menarik.


Pasalnya, larva serangga ini menyerupai udang air tawar. Selain itu, para peneliti mengaku menemukan asal muasal sayap serangga ini. Peneliti yakin seperti ditulis Dailymail, sayap serangga ini muncul dari plat punggung dan sayap ini berkembang dari kakinya.





sumber :http://haxims.blogspot.com/2011/07/ditemukan-fosil-serangga-frankenstein.html

Rabu, 27 Juli 2011

Misteri Piramida di Bandung Turangga Seta, Yayasan 'Arkeolog' Mistis Penjelajah Nusantara

http://images.detik.com/content/2011/07/28/10/lalakon-image.jpg



Piramida di Gunung Lalakon, Bandung, terendus pertama kali oleh komunitas pecinta sejarah Yayasan Turangga Seta. Rupanya mereka bergerak dengan bisikan gaib plus kemampuan ilmiah. Bagaimana sepak terjangnya selama ini?

Kelompok ini didirikan sekitar 14 tahun yang lalu. Berawal dari rasa kecintaan terhadap sejarah Nusantara, mereka kemudian aktif bergerak mencari fakta-fakta baru tentang fenomena purba di Tanah Air.

Uniknya, yayasan ini bekerja bukan hanya mengandalkan dokumen-dokumen sejarah ilmiah, namun berkat bantuan mistis dari para leluhur. Metode yang diklaim efektif dan efisien guna membuktikan fakta sejarah.

"Kita menanyakan pada seseorang tentang sesuatu yang hidup di zamannya. Misalnya kita, 2.000 tahun lagi ditanya oleh orang yang hidup, ditanya istananya di mana, lalu tulisannya seperti apa," jelas Ketua Yayasan Turangga Seta Agung Bimo Sutejo saat berbincang dengan detikcom, Kamis (28/7/2011).

"Itu yang kita terima melalui gaib berdasarkan informasi leluhur. Walaupun bukan raja, dia pasti mengetahui lokasi di situ dan akan menunjukkannya. Demikian juga kroscek leluhur itu dan kita cari buktinya. Selama ini selalu ketemu kok," tambah Agung.

Lewat cara tersebut, Agung mengklaim selalu berhasil menemukan benda-benda purbakala yang dicari. Mulai dari candi, artefak, hingga piramida di kawasan Bandung dan Garut yang menghebohkan itu.

"Kita juga mendapatkan bukti ada lapangan terbang di Sulawesi, landasan pacu dari batu andesit (batuan yang digunakan pada zaman megalitik) dalam jarak sekian ratus meter. Tidak ada sambungan batunya," kata Agung.

Kelompok ini juga mengaku sudah berhasil menemukan bahwa sejarah Nusantara tidak sekerdil sejarah yang tertulis di buku-buku pelajaran sejarah sekolah yang resmi atau literasi sejarah yang ada. Sebaliknya, ada bukti tanda-tanda purbakala 10.000 tahun sebelum Masehi.

Yayasan yang sering berkumpul pada malam Selasa Kliwon ini juga berhasil memetakan dan mendokumentasikan lebih dari 20 jenis aksara purba asli Nusantara yang dapat dipakai untuk membaca prasasti dan rontal-rontal kuno. Cerita mitos tentang keberadaan Kerajaan Hastina Pura, Kerajaan Ngamartalaya, Kerajaan Dahana Pura, Kerajaan Gilingwesi juga berhasil dibuktikan.

"Kami juga berhasil memetakan periodesasi terciptanya bumi sampai ke titik akhir menjadi 3 Jaman Kali Jaman Besar, dan setiap Jaman Kali kami bagi menjadi 7 Jaman Kala Jaman Sedang, dan 1 Jaman Kala kami bagi menjadi 3 Mangsa Kala Jaman Kecil," klaim Agung.

Nah, Agung juga memiliki penjelasan tentang metoda mistis yang digunakan selama ini. Menurut dia, pendekatan gaib ini bisa dilatih, selama tujuannya untuk mengungkap sejarah Nusantara.

"Pada dasarnya kecepatan pandangan mata manusia 50 gambar per detik. Artinya kalau ada sesuatu yang bergerak melebihi itu tidak akan tertangkap mata kita. Nah, kalau berpuasa dia merasakan waktu berjalan lebih lama. Ini namanya denotasi waktu. Kita dalam waktu 1 menit melihat jumlah frame gambar daripada orang normal," paparnya.


http://www.candi.web.id/wp-content/uploads/2011/02/lalakon.jpg



"Di Turangga Seta ini dipertahankan, supaya melihat lebih besar dari yang kita lihat. Bertemu dengan leluhur, Prabu Siliwangi misalnya. Kita bertanya keratonnya di mana. Lalu kalau nulis seperti apa. Kalau dia tidak tahu, berati pasti pasti demit. Kita selalu mengkroscek satu per satu," terangnya lagi.

Sayangnya, setiap temuan yayasan ini tidak diakui pemerintah. Berbagai upaya untuk meminta dukungan sudah dilakukan, namun tak mendapat sambutan positif. Agung menduga, hal ini terjadi karena 'metoda' yang mereka gunakan berbeda dengan pendekatan pemerintah.

"LIPI tidak mau ada penemuan berdasarkan menyan. Padahal kita pakai menyan," ucapnya. "Kita sudah berusaha melaporkan ke Arkenas (Badan Arkeologi Nasional), sudah 14 tahun ini, selalu membicarakan ke mereka, tapi nggak ada respons," sambungnya.







sumber :http://www.detiknews.com/read/2011/07/28/094756/1691104/10/turangga-seta-yayasan-arkeolog-mistis-penjelajah-nusantara?9911012

Selasa, 26 Juli 2011

Inilah "ALMAS" si Manusia Liar dari Mongolia, Apakah Mereka Masih Ada??

Almas Mongolia
Almas adalah "Orang Liar" dari Mongolia" mahluk setengah manusia dan setengah hewan yang hidup di Pegunungan Altai di Mongolia selatan, Kaukasus dan Pegunungan Pamir di Asia Tengah. Mahluk ini digambarkan sebagai hewan seperti manusia setinggi antara lima dan enam kaki (1,5m-1,7m)
Tubuh ditutupi rambut cokelat kemerahan, dan tampilan wajahnya seperti manusia pada umumnya. Para ilmuwan mencatat bahwa deskripsi yang luar biasa mirip dengan deskripsi Neanderthal.


Spoiler for Tentang Neanderthal:

Spekulasi keberadaan Almases mungkin awalnya mahluk legendaris ini hanya dongeng saja, tetapi masyarakat sering sering melihat penampakan mahluk tersebut, jejak ditemukan, dan interpretasi tradisi asli lama (antropologis) telah dikumpulkan menandakan keberadaan mahluk ini. Almases muncul dalam legenda masyarakat setempat, yang menceritakan kisah penampakan dan interaksi manusia-Almas sejak beberapa ratus tahun. Ternyata makhluk nomaden yang sering berpindah dari desa ke desa, sering menampakan diri kepada para petani dan penduduk desa setempat.



Beberapa gambaran tentang Almases sering ditafsirkan di dalam buku obat-obatan Mongolia.

Antropolog Inggris, Myra Shackley mencatat dari buku ini berisi ribuan ilustrasi dari berbagai kelas hewan (reptil, mamalia dan amfibi), namun tidak satu binatang mitologis tunggal seperti yang diketahui dari buku serupa dari Eropa di abad pertengahan bahwa Semua makhluk tersebut masih hidup hingga kini (termasuk Almases).



Penampakan Almases pernah tercatat di abad ke-15. Pada 1430, Hans Schiltberger mencatat pengamatan pribadi tentang makhluk-makhluk dalam jurnal perjalanannya ke Mongolia sebagai tawanan Mongol Khan . Dia mencatat bahwa Almasty dimasukkan sebagai entri dalam buku medis Tibet , bersama dengan ribuan hewan dan tumbuhan lain yang hidup hingga kini. Schlitberger mengamati makhluk Almas dan menggambarkan mereka (Almases) sebagai "Orang Liar berbulu" / Hairy Wildmen.



Pada 1871, Nikolai Przhevalsky, seorang ahli geografi Rusia, mengamati binatang. Przhevalsky berada di ekspedisi yang didanai Rusia dengan 10 orang lainnya. Perjalanan mereka ke Mongolia dimaksudkan sebagian sebagai misi mata-mata (Cina sedang mengalami pemberontakan besar kaum Muslim pada saat itu) dan sebagian dari proyek pemetaan perbatasan Rusia-Cina. Ia memperkirakan bahwa ia menemukan ada hewan beratnya sekitar 200-an kilogram dan dapat berlari sekitar 60 km per jam, apakah ini Almesty..???. (wedeh..egga salah tuh..)



Dilaporkan juga pertemuan dengan Almasty jenis kelamin laki-laki pada tahun 1941, tak lama setelah invasi Jerman ke Uni Soviet. Menurut cerita, makhluk agak mirip dengan Zana ditemukan di kawasan Pegunungan Kaukasus oleh detasemen Tentara Merah di bawah kendali seorang Letnan Kolonel Vargen Karapetyan. Menurut Karapetyan, binatang itu sangat mirip manusia, tapi serba tertutup, rambut gelap. Almasty ini pernah di interogasi oleh pihak tentara karena tidak memiliki kemampuan berbicara maka, binatang itu akhirnya dibunuh. (wedeh kejem banget )



Ivan Ivlov's mencatat observasi kelompok keluarga Almas pada tahun 1963. Ivlov, seorang dokter anak, memutuskan untuk mewawancarai beberapa pasien anak di Mongolia , dan menemukan bahwa banyak dari mereka juga melihat Almases. Tampaknya bahwa baik anak-anak Mongol maupun Almas muda, sama-sama takut kalau mereka saling bertemu. sopir Ivlov juga mengklaim telah melihat para Almases.

Peneliti Rusia Alexei Sitnikov pernah bepergian ke Kake Tonee pada tahun 1993, ketika itu ia dan tim menemukan mahluk Almas. Sitnikov berada di sebuah ekspedisi untuk mencari seekor ular raksasa. Kelompok peneliti baru saja mulai perjalanan mereka justru berjumpa dengan mahluk Almas. Ketika mereka menyeberangi sungai dengan rakit, ketika itu mereka melihat seorang laki-laki ditutupi dengan bulu kemerahan mengintai di seberang sungai. Pria itu membuat suara sedikit mendengus dan kemudian dia bergegas lari ke hutan . Sitnikov mulai mengejar. Tapi mereka tidak menemukan makhluk tersebut tetapi menemukan jejak kaki di pasir pantai. Kondisi cuaca sangat cerah dan jelas. Makhluk itu sangat jelas terlihat Sitnikov dan beberapa dari tim peneliti lainnya.



Ciri-Ciri Almas: Kepalanya agak berbentuk segitiga. Makhluk itu memiliki mata kecil, hidung lebar, dan ada celah di mulutnya. Leher tidak terlihat, dan itu tampak seolah-olah leher bersatu dengan bahu. Mahluk ini memiliki dada yang kuat.

Spekulasi muncul bahwa Almases adalah populasi yang berkaitan dengan manusia Neanderthal sementara yang lain telah berspekulasi bahwa Almases adalah bagian spesimen Homo erectus. Dan Spekulasi lainnya bahwa Almases berkaitan dengan Yeti dari pegunungan Himalaya, yang lebih dekat ke kera daripada manusia

Spoiler for Ilustrasi Almas Mongolia:

















Spoiler for Lokasi Almas:

















sumber :http://www.kaskus.us/showthread.php?t=8004832

Kamis, 21 Juli 2011

6 Peninggalan Purba Yang Diduga berkaitan Dengan Alien

1.Anticythère Mechanics

Spoiler for PICT:


Tahun 1900 ditemukan sebuah logam yang membatu yang berusia sekitar 2000 tahun disebuah kapal karam di pulau Antikythera Yunani, 50 tahun kemudian benda tersebut dilihat dengan sinar X dan menemukan bahwa benda tersebut merupakan sebuah alat mekanik seperti mekanik pada jam tangan, penemuan ini membuat para ahli arkeologi kebingunan, karena pada saat itu bangsa yunani tidak akan mungkin membuat benda mekanik serumit itu.

2.Piramid Teotihuacan
Spoiler for PICT:

Menurut legenda, pyramid Teotihuacan dibangun oleh dewa dengan ukuran raksasa diakhir masa kehancuran Bumi, peradaban seperti Aztec, Maya, India kuno, Arizona Utara percaya bahwa dunia ini sudah dihancurkan sebanyak 4 kali dimasa lalu, satu oleh Es, satu oleh api, satu oleh air, dan satu oleh gempa, dan pyramid Teotihuacan merupakan salah satu dari masa-masa itu.

3.Nazca airport
Spoiler for PICT:

Para ahli telah menyimpulkan bahwa Garis-garis Nazca dibuat untuk sesuatu diatas sana, karena tak mungkin melihat simbol-simbol tersebut dari bumi. Namun yang paling baru adalah, spekulasi bahwa garis-garis Nasca adalah sebuah landasan semacam pesawat terbang, karena mempunyai panjang bermil-mil dan percaya atau tidak sangat lurus. Bahkan disebuah bukit terdapat garis menyerupai jalan yang nampaknya susah untuk dibuat dengan peralatan seadanya, karena mampu membuat jalan itu berada diatas bukit dengan permukaan yang sangat rata. Sangat berbeda bila dibandingkan dengan bukit-bukit yang ada disekitarnya (mempunyai puncak kerucut).

4.Naskah Kuno Tentang Piring Terbang Di India
Spoiler for PICT:

Dalam naskah india kuno yang berumur 5000 tahun, terdapat sebuah deskripsi yang menakjubkan tentang mesin terbang, pada waktu itu mereka mengenal benda bernama Rukma Vimana yang dideskripsikan terbuat dari logam, berapa ukurannya dan bagaimana cara kerjanya. Bahkan dalam naskah tersebut diceritakan bagaimana peperangan dengan mesin-mesin terbang yang menghancurkan seluruh kota.

5.Jepang

Spoiler for PICT:

Seperti di India, di Jepang juga ada catatan kuno yang menggambarkan adanya piring terbang.

6.Lukisan Gua Di Italia, Amerika dan Australia
Spoiler for PICT:



Di salah satu gua di italia, terdapat lukisan purba yang berumur ribuan tahun tentang dua orang yang menggunakan helm astronot , di amerika disebuah bukit sego canyon di Utah, terdapat lukisan-lukisan aneh di dindingnya yang berupa makhluk-makhluk yang memiliki antenna dikepala dan memakai helm, sama seperti yang ditemukan di Australia. Jika lukisan-lukisan dinding ini adalah murni karangan para manusia purba, darimana mereka dapatkan inspirasi atau ide bentuk-bentuk seperti itu ?





sumber :http://www.kaskus.us/showthread.php?t=6914861

Senin, 11 Juli 2011

Cara Manusia Purba Memindahkan Batu Seberat 4 ton


Stonehenge merupakan sebuah monumen batu peninggalan manusia purba pada zaman Perunggu dan Neolithikum yang terletak berdekatan dengan Amesbury sekitar 13 kilometer (8 batu) barat laut Salisbury Plain, Propinsi Wilshire, Inggris.
Stonehenge sendiri terdiri dari tiga puluh batu tegak (sarsens) dengan ukuran yang sangat besar (masing-masing batu pada mulanya seragam tingginya, yaitu 10 meter dengan masing-masing batu mempunyai berat 26 ton), semua batu tegak tersebut disusun dengan bentuk tegak melingkar yang dikenal sebagai megalithikum.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEic79qnTt9ig0pouSlrby15zrxbGz1qdlg8XuHdxz4x82TMZQNlTL7ubhgPV8iKiY8iPO90apd2rH0-0j7IBhNq2YHTfmhBaiZgqYVTi2Qi8mCGHRfnQGBeU69TO1EMAZ-aQ6WzUfQb5IE/s1600/h3wktutd.gif
Stonehenge yang dibangun pada zaman Neolitik, masih menjadi misteri di Inggris. Hingga kini, belum diketahui secara pasti bagaimana orang zaman dulu dapat mendirikan jajaran batu raksasa tersebut.
Misteri Stonehenge yang belum terpecahkan inilah yang coba dipecahkan oleh seorang insinyur yang juga mantan presenter BBC, terutama bagaimana batu-batu raksasa itu dipindahkan dari jarak yang cukup jauh.
Lavin Garry percaya bahwa nenek moyang orang Inggris membangun Stonehenge memakai anyaman keranjang rotan yang digunakan untuk menggelindingkan batu-batu raksasa itu dari Wales ke lokasi sekarang.
Setiap batu diperkirakan memiliki berat hingga 4 ton. Batu-batu ini berasal dari Pegunungan Preseli di Wales atau sekitar 200 mil dari lokasi Stonehenge sekarang.
“Saya selalu berpikir bahwa menyeret batu-batu besar itu secara fisik tidak mungkin karena gesekan di permukaan. Kuncinya adalah teknologi telah mereka terapkan pada saat itu,” kata Lavin.
Lavin percaya bahwa pada saat itu para pekerja menggunakan keranjang silinder untuk menyeret batu-batu besar tersebut dari tempat awalnya. keranjang ini dibuat dengan menganyam beberapa struktur pancang ringan yang dapat dengan mudah dipindahkan oleh 4 atau 5 orang.
Lavin telah menguji teorinya itu di dekat lokasi Stonehenge sekarang dan berhasil memindahkan batu seberat satu ton menggunakan anyaman kayu seperti yang ada dalam teorinya.
Saat ini Lavin tengah mempersiapkan sebuah keranjang besar agar mampu memindahkan batu seberat lima ton. Untuk merealisasikan ambisinya ini, Lavin meminta bantuan seorang insinyur, seorang arkeolog kayu kuno, dan penganyam kayu profesional.
Karaena saat ini telah memasuki musim dingin, maka proyek besarnya ini diperkirakan baru akan siap awal musim panas tahun depan.
Dalam teorinya, Lavin percaya bahwa batu-batu di Stonehenge bisa saja digerakkan oleh dua tim berjumlah sepuluh orang. Satu tim beristirahat sementara yang lain bekerja mendorong keranjang raksasa tersebut.
Teori Lain
George Oates, yang baru-baru ini merancang Velodrome Olimpiade serta Jembatan Milenium, mengatakan bahwa sangat mungkin teori Lavin tersebut bisa terlaksana.
“Saya merasa bahwa sangat mungkin sebuah keranjang anyaman dapat membantu menggerakkan batu-batu seberat empat ton dari pegunungan Welsh ke Stonehenge.”
Selain teori Lavin, University of Exeter juga mengungkapkan teori lain tentang Stonehenge. Menurut mereka, batu-batu itu mungkin telah menggunakan bantalan bola-bola yang ditempatkan di trek kayu berlekuk, sehingga akan mudah membawa batu-batu besar tersebut ke lokasi.Inilah beberapa gambaran tsb :

Spoiler for Image:
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgXajVoxiR4R1i8dXllQNLG8y1xaDT_xVygEbDMVqcJ_8nE3EezzhVyJ21kU-cJQ_Bi2R2k2k_4Qc_CcD59ERfX18Aor9fSCKLtPf9LfMTudl4n1pwP_IIRWQQx3Ku2mZfyeFIGKytzPyQ/s1600/dfjjnd2g.jpg
Stonehenge, bangunan batu besar dari zaman Neolitik. Misteri masih menyelimuti bagaimana batu-batu itu bisa dibawa dari Wales ke tempatnya sekarang.



Spoiler for Image:
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhB9DU3n4E69MFESe7VdOubDdYpVzJpkXWOZlI3F7mocZzInSfa55d8kqCUlJiMqRnFeTlK9aBSjSGkxQMBThcaWd2WEQMK41IJElQsD3LOdSLyST96BvEog9ehZyzHy_yxxASX0Xa3v1s/s1600/ynwbysg9.jpg
Garry Lavin dan tim kerjanya mencoba mendorong prototipe rol anyaman kayu untuk memindahkan batu besar di sekitar Stonehenge


Spoiler for Image:
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg5j9BOk7tnIohwBE44LWn0aXmIIaBlosDFriaYfKR7SpUGuh1VyL6UIvxby4UdM69jpWrkt16vG-rulFJg852-PYf342MVrlj4jkI5HRDAtDql9Np9p_K5BfVe29eZ3-dsb7KHDEraVlA/s1600/3ezg96z4.jpg
Sketsa ini memperlihatkan bagaimana para pekerja memindahkan batu untuk mendirikan Stonehenge.



Spoiler for Image:
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgnGkgCeOIMho4X-qjPhf4acu0ld3BuKTPqs54h51Ihj0rvL_PI9uFjHMylDHYNsEe4ZRtZDjewTw-UfoqBI3lcv6bnHPqX9sZ1LYTNXO1ELgUSz2bCG3jA8pDt_PkOTn8XEShzXnHm-IE/s1600/3id0k3dd.jpg
Sketsa ini memperlihatkan bagaimana para pekerja memindahkan batu untuk mendirikan Stonehenge






sumber :http://www.kaskus.us/showthread.php?t=8679175

Jumat, 08 Juli 2011

Terungkap Rahasia Menakutkan Bangsa Viking

Status symbols: Remains found in a mass grave in Weymouth, Dorset have revealed that Viking warriors filed 'stripes' into their teeth to show their fighting ability

Status symbols: Remains found in a mass grave in Weymouth, Dorset have revealed that Viking warriors filed 'stripes' into their teeth to show their fighting ability




Bangsa petarung berkapak yang senang memperkosa dan menyiksa ini memiliki rahasia yang bisa membuatnya tampak ganas dan menyeramkan di mata musuh. Apa itu?

Saat di lubang pemakanan Viking, arkeolog menemukan gigi yang dikikir. Bangsa Viking melakukan hal ini agar bisa tampak ganas dan menyeramkan saat pertempuran. Rasa sakit yang timbul saat dikikir tanpa menggunakan anestesi bisa sangat menyiksa. Namun, hasil yang diperoleh sepadan, yakni mendapat status sebagai petarung hebat.


Looking sharp: The warrior had grooves filed into his two front teeth
A scientist holds a jaw bone belonging to a Viking warrior and found in Dorset

Looking sharp: The warrior had grooves filed into his two front teeth


Para petarung yang ditemukan di Weymouth, Dorset, Inggris, didapati mengikir kedua gigi depannya. Selain gigi, ilmuwan juga menemukan tulang dan penggalan kepala di lubang tersebut. Ilmuwan menduga, tulang tersebut berasal dari petarung Viking yang dihukum tanpa ampun karena kalah dalam pertarungan dengan Anglo-Saxon.

Selama menganalisa sepasang gigi depan tersebut, pemimpin ilmuwan David Score dari Oxford of Archeology mengatakan, “Sulit menggambarkan seberapa sakit proses kikir gigi tersebut. Pengalaman itu jelas bukan pengalaman menyenangkan”.

Pengikiran dilakukan ahli kikir saat itu, lanjutnya. “Meski tujuan kikir gigi ini masih belum jelas, para pria ini adalah petarung yang mungkin ingin menakut-nakuti musuhnya atau menunjukkan statusnya sebagai petarung hebat”.


Scientists think the bodies were young Viking warriors who were executed without mercy after being captured in a fierce battle with Anglo-Saxons

Scientists think the bodies were young Viking warriors who were executed without mercy after being captured in a fierce battle with Anglo-Saxons


Dalam lubang pemakaman itu ditemukan 51 tengkorak dan 54 tubuh. Arkeolog Steve Wallis dari Dorset County Council mengatakan, radio karbon dari temuan ini menunjukkan seperti dilaporkan dailymail, tulang-tulang ini diperkirakan berasal dari 970-1025.