Minggu, 31 Oktober 2010

Bukti Nyata Zaman Pra-sejarah Pernah Sangat Maju





Tahun 1900 ditemukan sebuah logam yang membatu yang berusia sekitar 2000 tahun disebuah kapal karam di pulau Antikythera Yunani, 50 tahun kemudian benda tersebut dilihat dengan sinar-X dan menemukan bahwa benda tersebut merupakan sebuah alat mekanik seperti mekanik pada jam tangan, penemuan ini membuat para ahli arkeologi kebingunan, karena pada saat itu bangsa yunani tidak akan mungkin membuat benda mekanik serumit itu.

Anticythère Mechanics

Anticythère Mechanics Setelah di X-ray


Perkiraannya alat ini digunakan sebagai kalender



Keberadaan mekanik pada jaman prasejarah juga bisa ditemui di kompleks kuil Dendera di Mesir. Pada ruang bawah kuil tersebut terdapat pahatan dinding dua buah benda yang menyerupai bola lampu pijar, hal ini kemudian dikaitkan dengan pertanyaan, bagaimana ruang bawah yang gelap dan panas itu mendapatkan cahaya?

beberapa teori mengatakan bahwa, ruang-ruang dalam kuil tersebut menggunakan cahaya matahari yang dipantulkan dari luar berulang kali oleh cermin-cermin didalam kuil, namun teori ini dapat terbantahkan, karena sinar yang dipantulkan semakin lama semakin lemah sehingga tak bisa menerangi semua ruangan.

Ada juga yang mengatakan menggunakan api / obor tapi tidak ada di satu ruangpun ditemukan bahan untuk membuat api, dan tidak akan cukup oksigen yang didapatkan untuk membuat obor. Jadi, satu-satunya cara untuk menerangi ruangan dalam kuil adalah dengan bola lampu.

Pertanyaannya sekarang, jika benar mereka menggunakan lampu, bagaimana mereka mendapatkan aliran listrik? Bahkan listriknya saja baru ditemukan ribuan tahun setelahnya.

Satu penemuan yang mungkin dapat mendukung keberadaan bola lampu jaman prasejarah adalah penemuan baterai bagdad yang telah di uji mampu menghasilkan listrik dengan menuangkan perasan jeruk kedalam gucinya.

Pahatan dinding dua buah benda yang menyerupai bola lampu pijar


Baterai Bagdad


Baterai Bagdad Diisi Perasan Jeruk



Di kompleks kuil Teotihuacan para ahli yang mempercayai ada campur tangan alien dijaman purba menemukan penataan kompleks yang mirip dengan tata letak sama dengan posisi solar system kita, tapi bagaimana mungkin designer kompleks kuil Teotihuacan mengetahui lebih dahulu system peredaran planet-planet mengitari matahari?

Bukankah hal itu memerlukan penelitian ilmiah berkelanjutan selama berabad-abad? ada yang bilang bahwaposisi kuil ini adalah sebuah kebetulan belaka, tapi jika kita melihat peninggalan sejarah ditempat lain yang bahkan lebih tua dari Teotihuacan seperti Stonehenge yang mana bila dilihat dari angkasa, lingkaran-lingkaran susunan batunya sangat menyerupai solar system kita.

Kompleks Kuil Teotihuacan



Kompleks Kuil Teotihuacan Solar System


Stonehenge


Stonehenge Solar System

Stonehenge Dilihat Dari Udara





Pada tahun 1929 diketemukan pula sebuah peta lukisan bertanda tangan seorang Kapten bernama Piri Reis tercantum juga tahun 1513 yang juga berarti 21 tahun setelah Colombus menemukan benua Amerika.

Yang menakjubkan adalah bahwa peta itu sangat akurat menggambarkan garis benua atau garis pulau bahkan dilengkapi dengan gambar sungai dan gunung. Bagaimana sang creator membuatnya? Pengetahuan geografi saja mulai berkembang ratusan tahun setelahnya.

Piri Reis Map


Piri reis Map dibanding peta modern



Bukti yang paling mendukung teori adanya campur tangan alien / teknologi modern dimasa prasejarah adalah adanya kompleks peninggalan Pumapunku di dataran tinggi Bolivia, disana logika kita tidak akan bisa menerka.

Di Pumapunku ada reruntuhan struktur megalitikum yang telah dihancurkan oleh gempa bumi yang sangat dahsyat. Blok-blok yang runtuh di Pumapunku sangat menakjubkan, yang mana bentuk dari blok-blok yang berserakan mempunyai potongan / bentuk yang sempurna dan memiliki ukuran yang sama dan bahkan lebih menyerupai puzzle-puzzle.

Belum ada yang tahu pasti bagaimana suku Indian Aymara mengangkut batu-batu (800 ton/pcs) kesana, padahal dataran itu berada pada 4.000 meter diatas permukaan laut.

Pumapunku



Pumapunku Blok

Kita semua tahu, bahwa untuk mendirikan sebuah bangunan seperti Pumapunku memerlukan penulisan, perencanaan, dan ide bagaimana tiap-tiap bagian pecahan memilki fungsi masing-masing dan bagaimana cara menyatukannya, tapi para ahli telah sepakat bahwa Indian Aymara tidak pernah mengenal tulisan. Bagaimana mungkin mengerjakan puzzle Pumapunku tanpa perencanaan?

Pumapunku Blok Rekonstruksi Puzzle


Dari segi kualitas, pengerjaan batu di Pumapunku sangatlah sempurna, seperti dikerjakan oleh mesin, untuk memotong dengan ukuran tertentu, membuat lubang, bahkan membuat cekungan panjang dengan ukuran sangat kecil (millimeter), dan tiap-tiap batu mempunyai bentuk dan ukuran yang sama persis.

Padahal material-material batu yang digunakan adalah batu diorite dan granit, batu diorite adalah salah satu batu yang paling keras yang hanya bisa dikalahkan oleh berlian, para arkeolog memperkirakan alat yang digunakan oleh suku Aymara mungkin memiliki mata berlian atau berbahan berlian, namun tak seorangpun arkeolog yang mampu memperkirakan atau mencoba merekonstruksi bagaimana Indian Aymara membuat blok-blok batu tersebut.

Lubang Pada Blok Pumapunku


Pumapunku Millimeter Detail


Pumapunku Ukiran





















sumber :http://www.duniaterselubung.info/2010/10/apa-bedanya-making-love-dan-having-sex.html

Fosil Capung Dan Kadal Ditemukan Bersamaan di Myanmar





Sosok seekor capung tanpa kepala ditemukan dalam fosil amber (getah pohon) berusia 100 juta tahun.



Kaki dan ekor kadal terlihat di dekat capung tanpa kepala yang terjebak dalam fosil amber berusia 100 juta tahun.
Seekor capung dan kadal yang sedang berduel sekitar 100 juta tahun lalu ditemukan di Myanmar dalam bentuk fosil. Kedua hewan itu ditemukan dalam kondisi tak utuh, capung ditemukan dalam kondisi tak berkepala sementara kadal ditemukan kaki dan ekornya saja.
George Poinar, penemu fosil yang juga ahli ilmu serangga dari Oregon State University, mengungkapkan, kepala capung yang hilang diperkirakan dimakan oleh kadal. Menurut prediksinya, kala itu kadal dan capung sedang terlibat pertengkaran yang sengit. Kadal berusaha memakan capung dengan melahap kepalanya lebih dulu. Tapi sial, kadal tak bisa membawa capung itu pergi karena kakinya terjebak oleh getah pohon yang super lengket. Alhasil, kadal justru mati bersama capung yang hendak dilahapnya terbungkus getah pohon yang membatu hingga kini.
Sayang sekali, penemu tak menemukan fosil kadal dalam kondisi utuh, tanpa perut dan kepalanya. "Saya tak berhasil menemukan kadal dalam kondisi utuh, sayang sekali. Padahal, jika sampel itu ada, kita mungkin bisa menemukan kepala capung dalam mulut kadal," kata Poinar.
Hal menarik dari penelitian ini adalah perilaku kedua hewan yang masih sama hingga kini. Seperti kadal masa kini, ungkap Poinar, mereka juga masih memakan capung dan serangga lainnya. Seperti juga capung masa kini, mereka harus super hati-hati kalau ada hewan macam kadal dan cicak berada di dekat mereka.
Hasil penemuan Poinar dipublikasikan dalam Jurnal Palaeodiversity yang terbit baru-baru ini. Umur fosil 100 juta tahun merupakan fosil tertua di Myanmar yang ditemukan di pepohonan. Ia mengatakan, penelitian ini sangat berguna bagi pemahaman kita tentang perilaku hewan. "Kenyataan ini menunjukkan bahwa perilaku hewan bertahan dalam jangka waktu sangat panjang," ujar Poinar.



sumber :http://wahw33d.blogspot.com/2010/10/fosin-capung-dan-kadal-ditemukan.html

Kamis, 28 Oktober 2010

Monumen yang terlupakan


Ini adalah monumen yang ditinggalkan di Bulgaria.
Itu adalah salah satu monumen paling terkenal yang didedikasikan untuk komunisme.
Namun, pada akhir era komunis di Bulgaria monumen itu mulai ditinggalkan.

a_forgotten_monument_640_01.jpg (640×480)

a_forgotten_monument_640_02.jpg (640×424)

a_forgotten_monument_640_03.jpg (397×600)

a_forgotten_monument_640_04.jpg (640×424)

a_forgotten_monument_640_05.jpg (640×424)

a_forgotten_monument_640_06.jpg (640×414)

a_forgotten_monument_640_07.jpg (640×586)


Selasa, 26 Oktober 2010

Menelusuri Legenda El Chupacabra, Anjing Penghisap Darah





Istilah “chupacabra” berasal dari bahasa Spanyol, ”chupar” berarti mengisap dan ”cabra” berarti kambing, karena sebagian besar ternak korban adalah kambing. Dalam bahasa inggris, artinya goat sucker.

Pertama kali istilah chupacabra atau El Chupacabra (bahasa Spanyol) dipakai pada dua harian di Puerto Riko, tahun 1992. Keduanya melaporkan kasus kematian massal ternak, mulai dari burung, kuda, dan yang terbanyak adalah kambing.

Setelah itu kasus sejenis banyak dilaporkan terjadi di Republik Dominika, Argentina, Bolivia, Cile, Kolombia, Peru, Brasil, dan AS. Sejak itu chupacabra tetap misterius dibicarakan banyak komunitas, tetapi tak ada satu kesimpulan pun.

Bukan menjadi jelas, sosok misterius itu justru menjadi sasaran mode kalangan urban. Kaus dan topi bisbol bergambar rekaan chupacabra laris manis di kalangan komunitas hispanik dan Amerika. Sosoknya disebut mirip coyote, rubah berambut lebat, tetapi ada juga yang menyebutnya seperti kanguru karena, katanya, bisa melompat tinggi. Sejumlah seniman menggambarkan sosok chupacabra mirip gargoyle, makhluk bersayap dengan wajah menyeringai dengan gigi tajam siap menerkam.

Faktanya, setidaknya ada tiga ”sosok” gambaran chupacabra. Pertama dan yang umum: sosoknya berkulit keras hijau keabu-abuan dengan kaki belakang lebih panjang dari sepasang kaki depan. Bertaring besar dengan moncong seperti anjing. Bisa berdiri dan melompat seperti kanguru dan berbau belerang. Yang kedua, mirip dengan gambaran pertama, tetapi rambut kepalanya sedikit. Ketiga, sosoknya bak anjing liar, kepala sedikit berambut, soal rambut, tanpa gigi taring besar atau cakar.

Pada Juli 2004, seorang peternak di San Antonio, Texas melaporkan adanya makhluk menyerupai anjing yang meyerang ternaknya. Makhluk tersebut disebutnya Makhluk Elmendorf. Namun Analisa DNA yang dilakukan Universitas California menyimpulkan bahwa hewan tersebut adalah seekor Coyote (anjing liar) dengan penyakit Kurap yang parah.

Pada Oktober 2004, dua bangkai makhluk aneh ditemukan di area tersebut. Para Ahli Biologi Texas menyimpulkan bahwa bangkai tersebut juga berasal dari coyote dengan penyakit kurap.

Di Coleman, Texas, seorang peternak bernama Reggie Lagow melihat seekor hewan menyerang ternaknya, dan ia mengatakan bahwa hewan tersebut menyerupai campuran antara anjing yang tidak berbulu, tikus dan kanguru.









Foto-foto bangkai yang dicurigai sebagai El Chupacabra, si anjing penghisap darah
Pada September 2009 CNN menurunkan laporan temuan bangkai binatang menyerupai coyote, milik seorang pemilik sekolah pembuat binatang awetan Blanco, di Texas. Si pemilik yang bernama Jerry Ayer mengaku mendapat hewan seberat 60 kilogram itu dari bekas muridnya, Lynn Butler. Hewan itu mati setelah memakan racun tikus di gudang.

Hewan itu bermoncong seperti anjing, berkulit keras tanpa bulu dengan kurap parah pada tubuhnya. Menurut Lynn, seperti dikutip Telegraph.co.uk, sejumlah ahli yang meneliti menduga itu adalah chupacabra.

Telepon Jerry terus berbunyi menanyakan hewan itu. Sebagian besar menduga itu chupacabra. ”Saya tidak tahu apa ini… saya tak tahu kalau saya punya binatang aneh,” kata Jerry yang kewalahan dengan berbagai permintaan wawancara.

Segera saja media lokal, nasional, bahkan internasional, mengutip apa yang ia sebut sebagai ”coyote cacat genetik” itu. Jerry sendiri tidak percaya akan adanya chupacabra. Universitas Texas A&M telah mengambil contoh jaringan dari tubuh hewan itu untuk mengidentifikasi. Begitu pula sejumlah universitas lain.

Sebelumnya, CNN menayangkan video berdurasi 1 menit 36 detik yang direkam dari perangkat video mobil Deputi Sherif Dewitt County, Texas, yang dikemudikan Brandon Riedel, 8 Agustus 2008.

Pada rekaman itu tampak sosok menyerupai anjing berwarna hitam, bermoncong, dengan kuping berdiri, lari di jalanan berkerikil. Dua kaki belakangnya sedikit lebih panjang dari sepasang kaki depan.

Sejumlah pihak menduga binatang itu sama spesiesnya dengan coyote—termasuk atasan Brandon, Sherif Jode Zavesky.

Perjumpaan itu bukanlah yang pertama di Cureo, Texas. Pada tahun 2007 seorang pengusaha peternakan menemukan hewan mati yang ia duga chupacabra. Hasil tes DNA-nya menunjukkan, DNA-nya mirip coyote, tetapi tidak identik.







Identifikasi El Chupacabra
Berdasarkan kepada relief yang ditemukan di Eropa, beberapa peneliti menghubungkan Chupacabra dengan gargoyle, makhluk yang menjadi bagian dari sejarah Eropa dan dihubungkan dengan roh jahat. Saat ini Chupacabra mendapat tempat di dalam legenda masyarakat latin

Beberapa suku di hutan amerika latin juga mempercayai cerita adanya “manusia nyamuk”, makhluk mitos yang mendahului cerita chupacabra, manusia nyamuk memiliki hidung panjang dan juga menghisap darah. Beberapa mengatakan bahwa manusia nyamuk dan chupacabra adalah makhluk yang sama.


Pada tahun 2005, Issac Espinoza menghabiskan sekitar $6 juta dari kantongnya untuk menyelidiki chupacabra. Ia tinggal selama delapan bulan di dalam hutan amerika latin bersama teamnya. Beberapa kali mereka mengalami perjumpaan dengan makhluk aneh menyerupai chupacabra. Mereka beberapa kali memfilmkan makhluk tersebut dan membawa sampel rambut dan kulit yang berhasil didapat ke Universitas Texas untuk dianalisis. Hasilnya adalah bahwa makhluk tersebut bukan dari jenis yang dikenal saat ini.


Beberapa teori tentang Chupacabra:

Chupacabra dipercaya adalah hasil dari mutasi genetik yang diakibatkan oleh bocornya kandungan kimia dari laboratorium rahasia milik amerika di El Yunque sebuah gunung di bagian timur Puerto Rico. Lab tersebut diketahui mengalami beberapa kerusakan pada saat badai di tahun 1990-an, persis saat penampakan Chupacabra mulai dilaporkan. Militer Amerika diketahui telah menguji beberapa bahan kimia di lahan-lahan pertanian Puerto Rico, semua dilakukan tanpa pemberitahuan kepada penduduk lokal.

Teori lain menyebutkan bahwa Chupacabra adalah seekor kelelawar Vampir raksasa yang fosil-fosilnya telah ditemukan di Amerika Selatan.


Teori yang tidak lainnya menyebutkan bahwa Chupacabra adalah makhluk peliharaan alien yang terlepas. Beberapa orang menyatakan bahwa ketika mereka melihat chupacabra, mereka juga melihat adanya UFO yang terbang.


Dan teori yang lain adalah Chupacabra bukan makhluk tidak nyata, melainkan sebuah produk dari tahayul dan imajinasi. Penampakan yang ada adalah sekedar salah identifikasi.





sumber :http://www.whooila.com/2010/10/menelusuri-legenda-el-chupacabra-anjing.html#axzz2jQUS5r52

Sabtu, 23 Oktober 2010

7 mata uang Paling UNIC di dunia





1. Uang dari batu (Pulau Yap, Kep. Solomon)

Di Pulau Yap, sebuah pulau yang merupakan bagian dari Kepulauan Solomon, Anda akan menemukan “uang” terbesar dan teraneh di dunia yang terbuat dari batu yang disebut Rai (semacam batu kapur). Uang ini berbentuk lingkaran dengan diameter 12 kaki dan berat 8 ton.
Entah sejarah atau kepercayaan apa yang menyebabkan masyarakat di Pulau Yap ini sangat mensakralkan batu ini, mungkin sama seperti masyarakat modern sangat mengagungkan batu emas.
Konon katanya, mata uang batu ini tidak berasal dari pulau itu. Dahulu kala masyarakata Pulau Yap rela berpetualang keliling dunia mencari batu ini. Nilai nominal dari mata uang batu ini di nilai bukan hanya berdasarkan ukuran, tapi juga dinilai berdasarkan pengorbanan mendatangkannya ke Pulau Yap, termasuk jumlah nyawa yang melayang karena pengorbanan tersebut.

2. Koin perak paling religius (Kep. Palau)

Jika di uang kertas US dolar ada “In God We Trust”, maka negara Kepulauan Palau selangkah lebih maju. Negara ini pada tahun 2007 mencetak koin perak dengan gambar perawan suci dan menyertakan bonus botol kecil berisi beberapa tetes air suci dari sebuah mata air suci di Lourdes Prancis. Wah, jelas ini lebih religius.


3. Modifikasi uang pascakudeta (Zaire)

Saat rezim Joseph Mobutu dikudeta pada tahun 1997 di Zaire (yang sekarang bernama The Democratic Republic of the Congo) Pemerintahan yang baru saat itu terlalu sibuk untuk mendesain dan mencetak uang baru selain karena jumlah uang saat itu terbatas pula. Maka mata uang lama pun tetap digunakan, hanya saja muka penguasa rezim sebelumnya digunting.

4. Uang pecahan terbesar (Hungaria)

Inilah pecahan mata uang pemegang rekor sampai saat ini. Di cetak oleh Hungaria pada tahun 1946 dengan nominal 100,000,000,000,000,000,000 Pengo. Ya! Seratus juta triliun Pengo dengan kurs saat itu hanya sekitar 20 US cent. Lihat saja, sampai jumlah nolnya pun tidak mungkin tercetak di sana.
5. Uang kumpulan voucher (Vietnam)
Jika kita pernah berpikir bahwa uang bisa membeli segalanya, ternyata tidak. Uang Vietnam di tahun 70an ini berlaku sebagai kumpulan potongan voucher yang hanya bisa digunakan untuk membeli pakaian dan perlengkapannya.
6. Uang dengan ancaman hukuman mati (Amerika, saat masih dijajah inggris)
US Dollar memang telah menjadi mata uang yang paling stabil dan dianggap sebagai safe heaven currency. Jika dilihat dari sejarahnya, mata uang ini telah banyak berpengalaman dalam memerangi para pemalsu. Pada masa-masa awal penjajahan Inggris, sangatlah mudah untuk mencetak uang karena banyak alat cetak beredar dan desain cetakan uang tidaklah terlalu rumit seperti sekarang. Untuk mengatasi hal itu, maka pihak kerajaan mengeluarkan jenis mata uang bagi negara koloni itu berikut dengan ancaman mati. Waduh, sadis ya..?
7. Uang dari lembaran kayu (Jerman)
Uang dari lembaran kayu ini pernah digunakan sebagai uang darurat di jerman semasa pemulihan pascaPerang Dunia I. Saking daruratnya, uang dicetak juga dari alumunium foil, kain sutra, bahkan kartu remi sisa-sisa perang. Seorang kolektor pasti bakal berani membayar mahal untuk uang-uang aneh ini, yang paling mahal adalah batu yang dicetak jadi uang koin pada masa tersebut







sumber :http://takunik.blogspot.com/2010/10/7-mata-uang-terunik-di-dunia.html