Asep (44), warga Kampung Karyamukti, Kecamatan Cempaka, Kabupaten Bogor, yang bermukim di dekat kaki Gunung Padang, bercerita bagaimana kondisi saat gempa besar di Pangandaran mengguncang wilayah tersebut. Saat gempa besar yang disertai Tsunami memporak porandakan rumah warga, tapi tidak bagi Gunung Padang.
"Ada suara seperti batu-batu beradu dari dalam gunung, tapi gempa tidak membuat longsor atau memindahkan menhir-menhir di Gunung Padang, utuh," kisahnya kepada detikcom di puncak situs megalitik Gunung Padang, Selasa (22/5).
Perlu diketahui, situs megalitik berada di patahan Cimandiri. Akibatnya, bukan satu atau dua kali saja situs yang dipenuhi menhir batuan andesit ini digoyang gempa.
"Sering sekali gempa terjadi di sini, tapi tidak ada yang berubah," katanya.
Ali Akbar, Arkeolog UI, menjelaskan struktur punden berundak di Gunung Padang memiliki struktur konstruksi kering. Dia melihat dari tumpukan bebatuan yang menonjol ke luar.
"Dari setiap batu terdapat rongga-ronga, untuk mengisi kekosongan rongga batu," papar Ali.
Guna mengetahui apakah masyarakat yang mendirikan punden berundak sudah memikirkan ancaman bencana gempa sehingga memiliki konstruksi bangunan tahan gempa, perlu kajian lebih dalam lagi dari tim geologi.
sumber :http://news.detik.com/read/2012/05/22/182526/1922146/10/punden-berundak-gunung-padang-berkonstruksi-modern?991101mainnews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar