sumber :http://wisbenbae.blogspot.com/2010/09/tulang-tulang-dari-tokoh-kartun.html
Rabu, 29 September 2010
Fosil Tulang-Tulang Dari Tokoh Kartun Terkenal Yang Keren
sumber :http://wisbenbae.blogspot.com/2010/09/tulang-tulang-dari-tokoh-kartun.html
10 Mata uang tertua di Indonesia
1. Uang Syailendra (850 M)
* Masa (Ma), berat 2.40 gram; sama dengan 2 Atak atau 4 Kupang
* Atak, berat 1.20 gram; sama dengan ½ Masa, atau 2 Kupang
* Kupang (Ku), berat 0.60 gram; sama dengan ¼ Masa atau ½ Atak
Sebenarnya masih ada satuan yang lebih kecil lagi, yaitu ½ Kupang (0.30 gram) dan 1 Saga (0,119 gram).
Koin emas zaman Syailendra berbentuk kecil seperti kotak, dimana koin dengan satuan terbesar (Masa) berukuran 6 x 6/7 mm saja. Pada bagian depannya terdapat huruf Devanagari “Ta”. Di belakangnya terdapat incuse (lekukan ke dalam) yang dibagi dalam dua bagian, masing-masing terdapat semacam bulatan. Dalam bahasa numismatik, pola ini dinamakan “Sesame Seed”.
Sedangkan koin perak Masa mempunyai diameter antara 9-10 mm. Pada bagian muka dicetak huruf Devanagari “Ma” (singkatan dari Masa), dan di bagian belakangnya terdapat incuse dengan pola “Bunga Cendana”.
2. Uang Krishnala, Kerajaan Jenggala (1042-1130 M)
Pada zaman Daha dan Jenggala, uang-uang emas dan perak tetap dicetak dengan berat standar, walaupun mengalami proses perubahan bentuk dan desainnya. Koin emas yang semula berbentuk kotak berubah desain menjadi bundar, sedangkan koin peraknya mempunyai desain berbentuk cembung, dengan diameter antara 13-14 mm.
3. Uang "Ma", (Abad ke-12)
Selain itu masih ada beberapa mata uang emas dan perak berbentuk segiempat, ½ atau ¼ lingkaran, trapesium, segitiga, bahkan tak beraturan sama sekali. Uang ini terkesan dibuat apa adanya, berupa potongan-potongan logam kasar; yang dipentingkan di sini adalah sekedar cap yang menunjukkan benda itu dapat digunakan sebagai alat tukar. Tanda tera atau cap pada uang-uang tersebut berupa gambar sebuah jambangan dan tiga tangkai tumbuhan atau kuncup bunga (teratai?) dalam bidang lingkaran atau segiempat. Jika dikaitkan dengan kronik Cina dari zaman Dinasti Song (960 – 1279) yang memberitakan bahwa di Jawa orang menggunakan potongan-potongan emas dan perak sebagai mata uang, mungkin itulah yang dimaksud.
4. Uang Gobog Wayang, Kerajaan Majapahit (Abad k-13)
sebagai kota dagang yang semakin ramai.
Mata uang emas dari Kerajaan Samudra Pasai untuk pertama kalinya dicetak oleh Sultan Muhammad yang berkuasa sekitar 1297-1326. Mata uangnya disebut Dirham atau Mas, dan mempunyai standar berat 0,60 gram (berat standar Kupang). Namun ada juga koin-koin Dirham Pasai yang sangat kecil dengan berat hanya 0,30 gram (1/2 Kupang atau 3 Saga). Uang Mas Pasai mempunyai diameter 10–11 mm, sedangkan yang setengah Mas berdiameter 6 mm. Pada hampir semua koinnya ditulis nama Sultan dengan gelar “Malik az-Zahir” atau “Malik at-Tahir”.
Mata-uang dari Kesultanan banten pertama kali dibuat sekitar 1550-1596 Masehi. Bentuk koin Banten mengambil pola dari koin cash Cina yaitu dengan lubang di tengah, dengan ciri khasnya 6 segi pada lubang tengahnya (heksagonal). Inskripsi pada bagian muka pada mulanya dalam bahasa Jawa: “Pangeran Ratu”. Namun setelah mengakarnya agama Islam di Banten, inskripsi diganti dalam bahasa Arab, “Pangeran Ratu Ing Banten”. Terdapat beberapa jenis mata-uang lainnya yang dicetak oleh Sultan-sultan Banten, baik dari tembaga ataupun dari timah, seperti yang ditemukan pada akhir-akhir ini.
Di daerah Sulawesi, yaitu Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara, berdiri kerajaan Gowa dan Buton. Kerajaan Gowa pernah mengedarkan mata uang dan emas yang disebut jingara, salah satunya dikeluarkan atas nama Sultan Hasanuddin, raja Gowa yang memerintah dalam tahun 1653-1669. Di samping itu beredar juga uang dan bahan campuran timah dan tembaga, disebut kupa.
9. Uang Picis, Kesultanan Cirebon (1710 M)
Sultan yang memerintah kerajaan Cirebon pernah mengedarkan mata uang yang pembuatannya dipercayakan kepada seorang Cina. Uang timah yang amat tipis dan mudah pecah ini berlubang segi empat atau bundar di tengahnya, disebut picis, dibuat sekitar abad ke-17. Sekeliling lubang ada tulisan Cina atau tulisan berhuruf Latin berbunyi CHERIBON.
sumber :http://terselubung.blogspot.com/2010/09/10-mata-uang-tertua-di-indonesia.html
Senin, 27 September 2010
6 kuburan paling aneh di Indonesia
Batu lemo - Tana Toraja
Kuburan bayi kambira - Tana Toraja
Batu Karang Terjal Londa – Tana Toraja
Trunyan - Bali
Makam Raja-raja Imogiri - Yogyakarta
sumber :http://takunik.blogspot.com/2010/09/6-kuburan-paling-aneh-di-indonesia.html
Hot !! Borobudur Akan Digugat Ke MK
Sementara patung-patung di Candi Borobudur yang selama ini dikenal sebagai patung Buddha, dikatakan sebagai patung model bidadara surga yang menjadikan Nabi Sulaiman sebagai model.
Ketika ditelusuri lebih jauh, diakui bahwa penelitian tersebut hanya menggunakan satu metode, yaitu Matematika Islam, sebuah cabang ilmu baru yang diciptakan sendiri oleh KH. Fahmi Basya. Mengenai kebenarannya, susah dikatakan karena baru satu orang yang mejadi ahlinya.
Adapun metode lainnya adalah dengan menghubung-hubungkan kata. Sleman dipercaya berasal dari kata Sulaiman. Jawa dari kata Jews (Yahudi). Dan menurut Fahmi, satu2nya nabi yang termaktub dalam Alqur’an, yang menggunakan nama depan SU hanya Nabi Sulaiman dan negeri yang beliau wariskan ternyata diperintah oleh keturunannya yang juga bernama depan SU yaitu Sukarno, Suharto, dan Susilo.
Sedangkan bukti arkeologis yang diajukan adalah lempengan emas yang ditemukandi dekat situs Kraton Boko, yang menurut mereka berarti “Bismillahirrahmaanirrahiim” (Dengan Nama Allah yang Maha Pengasih dan Penyayang). Tetapi tidak dikatakan bentuk tulisan dan bahasa apa yang tertulis, dan bagaimana bunyinya. Sebaliknya, menurut papan petunjuk di Kraton Boko, lempengan emas itu bertuliskan pujian pada dewa Siwa. Menurut seorang sumber, dikatakan relief yang berada di Borobudur juga menceritakan Nabi Daud dan Nabi Sulaiman, walaupun ayat pendukungnya belum ketemu.
Walaupun bukti-bukti masih kurang dan riset intensif masih dilakukan, publikasi dan promosi mengenai hal ini sudah dilakukan dengan gencar melalui banyak media. Selain itu, promosi juga dilakukan dengan ekspedisi ke Candi Borobudur dan situs Ratu Boko.
Dalam sebuah kesempatan, KH Fahmi Basya mengatakan, bahwa setelah mengajukan bukti-bukti, pihaknya akan menggugat ke Mahkamah Konstitusi untuk mengklaim Borobudur sebagai milik umat Islam. Sementara semua buku sejarah dan literatur yang berhubungan dengan Borobudur diubah dan dikoreksi. Keyakinan beliau akan teorinya itu dibuktikan dengan memwisuda patung terkenal “The Unfinished Buddha” yang konon dulunya berada di Stupa Utama Borobudur, sebagai “Unfinished Solomon”.
Bagaimana komentar Bapak Agus Aris Munandar, Dosen dan Arkeolog, dari Departemen Arkeologi FIB UI, yang menjadi narasumber talkshow “Misteri Candi Borobudur” dimana KH Fahmi Basya juga menjadi pembicara? Beliau tidak mengatakan benar atau salah, tetapi memberikan pandangan lain dari sisi sejarah dan arkeologis, yang menurut seorang moderator secara tidak langsung membantah teori Bapak Fahmi.
DLA sendiri terkesan terburu-buru dalam mengolah bukti dan data untuk diajukan ke MK. Informasi yang didapat mengatakan bahwa mereka sedang berlomba dengan satu kelompok di Forum Kaskus yang terus mencari kelemahan teori “Borobudur adalah peninggalan Nabi Sulaiman”. Mungkin DLA ingin mengambil langkah awal sebelum kelompok Kaskus tersebut mengeluarkan ebook berisi rangkuman kelemahan-kelemahan teori, yang dijanjikan akan selesai dalam waktu dekat sumber : http://unik.kompasiana.com/2010/08/2...ah-konstitusi/
sumber :http://orbit-unik.blogspot.com/2010/09/hot-borobudur-akan-digugat-ke-mk.html
Minggu, 26 September 2010
Bahasa yang Hilang Sejak Abad 16 Ditemukan dalam Surat
Sebuah tim arkeolog internasional mengatakan tulisan mirip ceker ayam di belakang sebuah surat yang ditemukan dari penggalian situs abad ke-17 merupakan bahasa yang digunakan masyarakat asli di sebelah utara Peru.
Tim arkeolog tersebut menemukan surat tersebut di bawah gunungan batako dalam sebuah kompleks gereja yang telah roboh di dekat Kota Trujillo. Kompleks tersebut dihuni biarawan Dominika selama dua abad.
“Penyelidikan kami menyimpulkan kertas tersebut menunjukkan sistem angka dalam sebuah bahasa yang hilang ratusan tahun lalu,” ujar Jeffrey Quilter, arkeolog dari Peabody Museum of Archaeology and Ethnology di Harvard, kepada Reuters.
Sebuah foto surat tersebut yang belum lama ini dirilis tim arkeolog menunjukkan satu kolom tulisan tangan dalam bahasa Spanyol dan diterjemahkan ke dalam sebuah bahasa yang menurut para ilmuwan saat ini sudah punah.
“Kami menemukan sebuah bahasa yang belum pernah dilihat atau didengar sejak abad 16 atau 17,” ujar Quilter. Bahasa tersebut diduga terpengaruh Quechua, bahasa kuno yang masih digunakan beberapa orang di Andes.
Surat yang dikubur di reruntuhan Gereja Magdalena de Cao Viejo di Kompleks El Brujo Archaeological tersebut ditemukan pada 2008. Namun, menurut Quilter, para arkeolog memutuskan untuk merahasiakan penemuannya sampai penelitian menunjukkan bukti bahasa yang hilang tersebut dipublikasikan bulan ini di jurnal American Anthropologist.
“Saya rasa banyak orang tidak menyadari berapa banyak bahasa yang digunakan pada masa pra-kontak,” tambah Quilter. “Secara linguistic, hubungan antara penakluk dari Spanyol dan warga local sangat kompleks.”
sumber :http://ujung-bumi.blogspot.com/2010/09/bahasa-yang-hilang-sejak-abad-16.html
Sabtu, 25 September 2010
Fosil Bunga Matahari Berumur 50 juta tahun Mengingatkan Lukisan Van Gogh
Para ilmuwan menemukan fosil indah diawetkan batuan kuno dari, stepa kering yang tersapu angin utara-barat Patagonia. Hal ini diyakini milik keluarga Asteracaea, yang meliputi aster, bunga matahari dan dandelion dan merupakan kelompok tanaman berbunga yang paling beragam di Bumi.
Tanaman Asteracaea termasuk krisan, selada dan artichoke. Fosil Asteracaea paling kuno ditemukan sebelumnya tidak lebih dari serbuk sari. Spesimen yang baru ditemukan, dijelaskan hari ini di jurnal Science, menunjukkan beberapa keunggulan Asteracaea termasuk struktur daun seperti disebut phyllaries. Fiturnya yang paling menonjol adalah kapitulum padat – kepala bunga yang besar dan padat yang menciptakan “matahari” dalam bunga matahari.
Batuan bantalan fosil, terpendam sepanjang Pichileufu Sungai di Argentina selatan, yang diperkirakan berusia sekitar 47,5 juta tahun. Para ilmuwan yakin bunga Asteracaea mungkin telah muncul di superbenua selatan Gondwana, sebelum pecah terpisah untuk membentuk Amerika Selatan, Afrika, India, Australia dan Antartika.
Para peneliti, dipimpin oleh Dr Viviana Barreda dari Museum Ilmu Pengetahuan Nasional Argentina di Buenos Aires, menulis: “Sebuah saham leluhur Asteraceae mungkin telah membentuk bagian dari luas geoflora selatan Gondwana sebelum pembentukan penyebaran yang efektif dalam daratan ini.” Dalam sebuah artikel yang menyertainya, ahli botani Austria Dr Tod Stuessy, dari Universitas Wina, mengatakan fosil merupakan bukti keluarga bunga matahari pada tahap awal ‘diversifikasi nya.
Beautifully preserved: The fossil, dated at more than 50 million years old, was discovered in Patagonia and immediately evoked memories of Van Gogh’s masterpiece
Dia menambahkan: “Banyak yang masih harus belajar tentang evolusi dan biogeografi dari keluarga bunga matahari … Bahkan jika peneliti menerima asal bunga matahari di Amerika Selatan bagian selatan, masih belum jelas bagaimana keluarga ini berkembang ke seluruh planet dan menjadi begitu sangat beragam.”
sumber :http://unik13.info/2010/09/sebuah-karya-kuno-fosil-bunga-matahari-berumur-50-juta-tahun-mengingatkan-lukisan-van-gogh/
Selasa, 21 September 2010
Cara Test Keperawanan Cewek Anda di Candi Porno
sumber :http://selintasberita.blogspot.com/2010/09/cara-test-keperawanan-cewek-anda-di.html