sumber :http://dnaberita.com/04%20Oktober%202009%20Headline%20Situs%20Kota%20Cina.php
MARELAN | DNA - Tuntutlah Ilmu dari Buaian hingga ke kota Cina” mungkin palsafah itu ada benarnya, dari itulah penelusuran DNAberita di kawasan Jalan kota Cina yang tenggelam terus berlangsung, sebab kedua lokasi historis di negeri ini masih terabaikan oleh Dinas Parawisata padahal bukan tak mungkin Kota Cina dan Danau Siombak kedepan menjadi tujuan wisata baru setelah Danau Toba dan Pulau Bali yang ada di Indonesia.
Inilah bukti-bukti sejarah peninggalan keberadaan kota Cina
tenggelam bahkan ada nama jalan Kota Cina di Kelurahan Paya Pasir Medan Marelan.
Kepada DNAberita, sejumlah warga Lingkungan VII Jalan Kota
Cina mengaku masyarakat banyak memburu barang antik serta senggaja membuat pengalian disana-sini namun menurut Chadijah dan Totok selaku warga setempat menyebutkan, barang antik peninggalan sejarah dari kerajaan Cina itu tak akan timbul begitu saja apabila niat dan orang yang mencari itu tak bersih.
Bahkan tak jarang warga dimimpikan untuk segera membongkar dan menggali tanah di suatu tempat untuk menemukan hata karun berupa barang antik yang bernilai sejarah tinggi.
Namun setelah terbangun dari tidur, orang yang dimimpikan itu merasa bingung karena lokasi yang ada dimimpi dengan kenyataan jauh berbeda sehingga perlu bantuan orang pintar (Paranormal-red).
Paranormal sendiri mengaku kewalahan untuk mengangkat harta karun yang ada di dalam tanah sebagaimana yang dimimpikan tersebut sebab di tempat terpendamnya harta karun itu banyak dijaga mahluk halus/gaib berbentuk dewa naga, dewa kerang serta jin penunggu berbentuk kerah putih.
Lebih lanjut kata kata Totok, orang yang menemukan barang antik tersebut tetap membandal bahkan malah memperjualbelikan barang antik temuannya hingga akhirnya penemu itu diserang penyakit yang hebat hingga akhirnya meninggal dunia.
Pernah juga ada orang tanpa sengaja menemukan barang antik peninggalan kaisar Cina berupa Pedang dan Patung kemudian oleh pihak orang ketiga mengaku dari orang Pemerintah RI hingga barang antik temuan itu disita dan dibawa untuk di museumkan Akantetapi pengakuan orang itu hanya isapan jempol (Bohong) belaka sehingga hasil temuan warga tersebut hingga kini tak diketahui rimbanya.
“Makanya wajar saja bila warga disini sudah trauma, bila ada menemukan barang antic dari dalam tanah di kota Cina ini secara diam-diam dijual kepada orang yang gemar kepada barang antik tanpa melapor kepada Pemerintah,”cetus Totok.
Mitos yang berkembang, dulu sewaktu jayanya orang Cina di daerah ini memiliki jaringan perdagangan rempah-rempah hingga hampir seluruh
mancanegara di Asia Tenggara.
Namun saingan bisnis mereka datang dari kalangan pedagang dari Hindia serta orang keling, tak diketahui secara pasti akantetapi menurut kabar, diantara orang Cina dan keling sempat terjadi perseteruan yang hebat serta persaingan tak sehat guna memperebutkan daerah Pelabuhan Kota Cina ini.
Bahkan beredar kabar kemungkinan akibat kemerosotan moral orang Cina dikala itu menyebabkan munculnya serangan kerang putih hingga ke dalam rumah, sangking dasyatnya serangan kepah putih tersebut menyebabkan anak-anak orangCina dikala itu terpaksa disimpan di dalam Guci serta dalam kelambu.
Tak tahan terus menerus didatangi kepah putih dari segala penjuru akhirnya sebagian besar orang Cina terpaksa mengungsi (Eksodus) ke negeri asal mereka dan sebagian kecil menetap di Medan.
“Kalau bapak tak percaya, tanya saja sama orang-orang yang sudah tua di daerah ini, pasti membenarkan adanya penyerangan kepah putih di kota Cina dan buktinya hingga kini masih tampak di hampir seluruh dinding sungai disini tertutup kepah putih,”kata Chadijah meyakinkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar