Minggu, 08 Maret 2009

DITEMUKAN FOSIL JEJAK KAKI MANUSIA TERTUA 1,5 JUTA TAHUN



www.unik77.tk
all about unik 77 : percaya atau tidak, kalau bisa sih unik setuju ?



sumber :http://tidakmenarik.wordpress.com/2009/02/27/ditemukan-fosil-jejak-kaki-manusia-tertua-15-juta-tahun/



_45516169_bennett1hr



Para peneliti asal Inggris menemukan sebuah jejak kaki manusia purba yang diperkirakan berusia 1,5 juta tahun yang lalu. Tim peneliti yang dipimpin seorang ahli geologi Bournemouth University, Inggirs, Matthew Bennett itu menemukan jejak kaki tersebut di Ileret, sebuah wilayah utara Kenya.

BBC, Jumat (27/2/2009) melansir penemuan bekas tapak kaki itu memang bukanlah yang tertua di dunia. Sebelumnya, juga pernah ditemukan bekas tapak kaki yang diperkirakan berasal dari 3,7 tahun di Laetoli, Tanzania pada 1978. Dua jejak kaki kali ini ditemukan pada kedalaman 5 meter di dalam tanah.


Menurut Bennet, jejak kaki tersebut merupakan jejak kaki manusia purba Homo Erectus, karena memiliki ukuran yang tak jauh berbeda dengan ukuran kaki masyarakat modern. Penemuan yang dipublikasikan di jurnal Science itu memperlihatkan ukuran tapak kaki seukuran sepatu nomor ‘9′.


“Kami telah mendiagnosa jika cara berjalannya tak jauh berbeda dengan orang modern,” katanya.


Namun, perbedaan terlihat dari jari-jari kaki manusia purba yang lebih besar ketimbang jari kaki masyarakat modern. Menurut Bennet hal itu disebabkan karena adaptasi masyarakat purba terhadap kontur wilayahnya

Menyibak Misteri Lukisan Darah di Kokas



www.unik77.tk
all about unik 77 : percaya atau tidak, kalau bisa sih unik setuju ?



sumber :http://tidakmenarik.wordpress.com/2009/03/03/menyibak-misteri-lukisan-darah-di-kokas/



MENGUNJUNGI Kokas, Kabupaten Fakfak, Papua Barat, laksana mengunjungi sebuah kota tua. Di wilayah distrik ini terdapat situs kuno yang menyimpan keajaiban dengan misteri di dalamnya. Tak hanya menarik, tapi juga mengundang orang untuk datang menjumput keelokannya.


kokas


Lukisan tebing yang merupakan situs kuno Kokas di Andamata, Distrik Kokas, Fak-Fak, Papua Barat. Lukisan ini merupakan peninggalan jaman prasejarah


Salah satu situs kuno yang terkenal di Kokas adalah lukisan di tebing bebatuan terjal. Oleh masyarakat setempat, tebing bebatuan terjal ini biasa disebut Tapurarang. Di Distrik Kokas kekayaan peninggalan sejak zaman prasejarah ini bisa dijumpai di Andamata, Fior, Forir, Darembang, dan Goras.


Lantas, apa keunikan lukisan berupa gambar telapak tangan manusia dan binatang di dinding tebing tersebut? Meski sudah berabad-abad lamanya, lukisan yang dibuat dengan pewarna dari bahan-bahan alami tersebut masih tetap terlihat jelas hingga saat ini. Warna merah pada lukisan tebing ini juga menyerupai warna darah manusia. Oleh karenanya masyarakat setempat juga sering menyebut lukisan tersebut sebagai lukisan cap tangan darah.


Bagi masyarakat setempat, lokasi lukisan tebing ini merupakan tempat yang disakralkan. Mereka percaya lukisan ini adalah wujud orang-orang yang dikutuk oleh arwah seorang nenek yang berubah menjadi setan kaborbor atau hantu yang diyakini sebagai penguasa lautan paling menakutkan. Nenek ini meninggal saat terjadi musibah yang menenggelamkan perahu yang ia tumpangi.


Dari seluruh penumpang di perahu itu, hanya nenek ini yang meninggal. Konon tak ada satu pun penumpang di atas perahu yang berusaha membantu sang nenek untuk menyelamatkan diri. Merasa sakit hati, arwah nenek yang telah berubah menjadi setan kaborbor mengutuk seluruh penumpang perahu yang berusaha menyelamatkan diri di atas tebing batu. Karena kutukan tersebut seluruh penumpang dan hasil-hasil laut yang dibawa seketika berubah menjadi lukisan tebing.


Di lokasi lukisan tebing ini Anda juga bisa menyaksikan kerangka-kerangka tulang manusia. Kerangka ini dipercaya merupakan kerangka leluhur atau nenek moyang masyarakat Kokas. Pada zaman dahulu masyarakat di sini memiliki kebiasaan meletakkan jasad leluhur yang meninggal di tebing batu, gua, tanjung ataupun di bawah pohon besar yang dianggap sakral.


kokas-1


Tulang tengkorak terdapat di tebing di Andamata, Distrik Kokas, Fak-Fak, Papua Barat. Tulang tengkorak manusia ini adalah sisa kebiasaan masyarakat setempat yang tidak menguburkan jazad leluhur melainkan meletakkannya di tebing batu, gua, tanjung ataupun di bawah pohon besar yang khusus atau dianggap sakral.


Tertarik menelusuri jejak prasejarah di Kokas? Dari terminal Fakfak Anda harus menempuh perjalanan darat menuju Kokas menggunakan angkutan luar kota. Jarak Fakfak-Kokas sejauh 50 kilometer akan ditempuh dalam waktu sekitar 2 jam. Anda cukup merogoh kocek sebesar Rp 25.000 per orang, sekali jalan. Tiba di Kokas, perjalanan masih harus dilanjutkan menggunakan longboat dengan waktu tempuh sekitar 1 jam. Jika air sedang pasang, Anda bisa naik ke tebing dan menyaksikan lukisan ini dari dekat. Namun, jika air surut, keindahan lukisan tebing ini hanya bisa dinikmati dari atas longboat.


MENGUNJUNGI Kokas, Kabupaten Fakfak, Papua Barat laksana mengunjungi sebuah kota tua. Di wilayah distrik ini terdapat situs kuno yang menyimpan keajaiban dengan misteri di dalamnya. Tak hanya menarik, namun ini juga mengundang orang untuk datang menjumput keelokannya.


Salah satu situs kuno yang terkenal di Kokas adalah lukisan di tebing bebatuan terjal. Oleh masyarakat setempat tebing bebatuan terjal ini biasa disebut Tapurarang. Di Distrik Kokas kekayaan peninggalan sejak jaman prasejarah ini bisa dijumpai di Andamata, Fior, Forir, Darembang, dan Goras.


Lantas apa keunikan lukisan berupa gambar telapak tangan manusia dan binatang di dinding tebing tersebut? Meski sudah berabad-abad lamanya, lukisan yang dibuat mengunakan pewarna dari bahan-bahan alami tersebut masih tetap terlihat dengan jelas hingga saat ini. Warna merah pada lukisan tebing ini juga menyerupai warna darah manusia.Oleh karenanya masyarakat setempat juga sering menyebut lukisan tersebut sebagai lukisan cap tangan darah.


Bagi masyarakat setempat lokasi lukisan tebing ini merupakan tempat yang disakralkan. Mereka percaya lukisan ini adalah wujud orang-orang yang dikutuk oleh arwah seorang nenek yang berubah menjadi setan kaborbor atau hantu yang diyakini sebagai penguasa lautan paling menakutkan. Nenek ini meninggal saat terjadi musibah yang menenggelamkan perahu yang ia tumpangi.


kokas-2


Lukisan tebing yang merupakan situs kuno Kokas di Andamata, Distrik Kokas, Fak-Fak, Papua Barat


Dari seluruh penumpang di perahu itu, hanya nenek ini yang meninggal. Konon tak ada satupun penumpang di atas perahu yang berusaha membantu sang nenek untuk menyelamatkan diri. Merasa sakit hati, arwah nenek yang telah berubah menjadi setan kaborbor mengutuk seluruh penumpang perahu yang berusaha menyelamatkan diri di atas tebing batu. Karena kutukan tersebut seluruh penumpang dan hasil-hasil laut yang dibawa seketika berubah menjadi lukisan tebing.


Di lokasi lukisan tebing ini anda juga bisa menyaksikan kerangka-kerangka tulang manusia. Kerangka ini dipercaya merupakan kerangka leluhur atau nenek moyang masyarakat Kokas. Pada zaman dahulu masyarakat di sini memiliki kebiasaan meletakkan jasad leluhur yang meninggal di tebing batu, gua, tanjung ataupun di bawah pohon besar yang dianggap sakral.


Tertarik menelusuri jejak prasejarah di Kokas? Dari terminal Fakfak anda harus menempuh perjalanan darat menuju Kokas menggunakan angkutan luar kota. Jarak Fakfak-Kokas sejauh 50 kilometer akan ditempuh dalam waktu sekitar 2 jam. Anda cukup merogoh kocek sebesar Rp. 25.000 perorang, one way.


Tiba di Kokas perjalanan masih harus dilanjutkan menggunakan longboat dengan waktu tempuh sekitar 1 jam. Jika air sedang pasang, anda bisa naik ke tebing dan menyaksikan lukisan ini dari dekat. Namun jika air surut, keindahan lukisan tebing ini hanya bisa dinikmati dari atas longboat.KOMPAS

Vampire ditemukan di Pekuburan Masal



www.unik77.tk
all about unik 77 : percaya atau tidak, kalau bisa sih unik setuju ?



sumber :http://tidakmenarik.wordpress.com/2009/03/07/vampire-ditemukan-di-pekuburan-masal/



Tengkorak yang ditemukan di pekuburuan Venesia diklaim sebagai contoh pertama “Vampire” sebagaimana dimaksud dalam dokumen kuno. Matteo Borrini dari Universitas Florence di Italia menemukan kerangka seorang perempuan dengan batu bata kecil di mulut saat mengevakuasi makam dari korban abad pertengahan di pulau Lazzaretto Nuovo di Venesia, Italia


mg20126985200-2_300


Pada saat wanita itu meninggal, banyak orang percaya bahwa wabah itu tersebar oleh “vampires” yang meminum darah manusia, penyebaran penyakit oleh mereka yang sudah mati. meletakkan batu bata di mulutnya yang diduga vampires, untuk menghentikan mereka melakukan hal ini ( Meminm darah Manusia ), lanjut Borrini.


mg20126985200-1_500


temuan yang disampaikannya pada pertemuan American Academy of Sciences forensik di Denver, Colorado, pekan lalu, klaim ini mungkin pertama dari sebuah kuburan massal korban Venetian tulah tahun 1576.


Namun, Moore-Peer Jansen dari Wichita State University di Kansas mengatakan tengkorak serupa juga ditemukan di Polandia dan klaim dari Brorini sebagai Vampire pertama yang ditemukan sedikit aneh.