Rabu, 04 Juli 2012

Arkeolog menguak situs terpendam suku Ychsma di Peru


Para arekolog dari Belgian University telah berhasil menguak situs terpendam yang berisi 80 jasad manusia di reruntuhan Pachacamac di Peru. Situs yang jaraknya 32 km dari selatan Lima itu pun kini masih dipertimbangkan untuk dijadikan UNESCO World Heritage.

Situs terpendam yang ditemukan tersebut dibangun sekitar tahun 200 sesudah masehi yang saat itu dikuasai suku Ychsma (baca: eesh-ma). Sampai pada tahun 900, kekuasaan berpindah tangan ke suku Inca hingga pertengahan 1470.

Seperti yang dikutip dari The Daily Telegraph (02/07), sampai saat ini temuan para arkeolog itu menjadi situs terbesar yang pernah dikuak di Pachacamac. Cukup seram namun unik, selain bangunan ada juga 70 tulang manusia yang menggunakan penutup kepala dari kayu dan belasan jasad balita serta bayi yang baru lahir.

Professor Peter Eeckhout dari Université Libre di Brussels yang mengepalai temuan ini percaya bahwa tulang belulang itu adalah kisah suku Inca yang berusaha melakukan perjalanan ke Pachacamac untuk mencari obat-obatan. Ia juga menduga bayi masih termasuk dalam ritual persembahan zaman dahulu.

Karena di dalam situs terpendam itu ditemukan jasad pria maupun wanita, para ahli berharap mereka bisa menemukan fakta dan pengetahuan lebih tentang suku Ychsma.


A ring of a dozen infants around the tomb appear to have been sacrificed for ritual reasons

A ring of a dozen infants around the tomb appear to have been sacrificed for ritual reasons

Belgian archaeologists discovered the find in Pachacamac,¿ ¿about 20 miles south of the capital, Lima

Belgian archaeologists discovered the find in Pachacamac,¿ ¿about 20 miles south of the capital, Lima


Some were men, some were women, and there was a mix of ages. Lying next to them were ceramic vessels, dogs, guinea pigs, and masks of painted wood

Some were men, some were women, and there was a mix of ages. Lying next to them were ceramic vessels, dogs, guinea pigs, and masks of painted wood

The 60-foot-long oval chamber was uncovered by a team of ¿ archaeologists¿ ¿from the Université libre de Bruxelle

The 60-foot-long oval chamber was uncovered by a team of ¿ archaeologists¿ ¿from the Université libre de Bruxelle


Remains: The pit in Peru, where archaeologists discovered the remains of more than 80 men, women, children and infants

Remains: The pit in Peru, where archaeologists discovered the remains of more than 80 men, women, children and infants

The hidden tomb was found buried under the remains at Pachacama - and miraculously had not been looted since the fall of the community more than 500 years ago

The hidden tomb was found buried under the remains at Pachacama - and miraculously had not been looted since the fall of the community more than 500 years ago

The remains
One of the mummified remains found at the tomb

One of the mummified remains found at the tomb

Some of the relics found included ceramic jars and other artifacts dating back to 1000AD

Some of the relics found included ceramic jars and other artifacts dating back to 1000AD

The site has been regularly pillaged over the generations - but this tomb avoided detection

The site has been regularly pillaged over the generations - but this tomb avoided detection






sumber :http://www.merdeka.com/teknologi/arkeolog-menguak-situs-terpendam-suku-ychsma-di-peru.html

Geger Bukti Putri Duyung di Amerika



Publik Amerika digemparkan dengan acara Animal Planet bertajuk "Mermaids: The Body Found". Merespons acara ini, lembaga Kelautan Amerika (NOS) mengeluarkan pernyataan resmi yang menegaskan Putri Duyung tidak ada. Itu hanya cerita mistis belaka.

TIME.com, 4 Juli 2012, menerima pernyataan resmi NOS yang menyatakan bahwa tidak ada mahluk air yang berpenampilan setengah manusia, setengah hewan. Respons ini dikeluarkan atas maraknya pernyataan publik kepada lembaga itu.

"Tidak ada bukti yang pernah ditemukan adanya manusia air itu," tulis pernyataan resmi NOS. Pernyataan ini sekaligus menjawab rumor yang santer mengatakan bahwa mahluk setengah manusia dan setengah ikan itu lebih dari sekadar cerita Disney.

Menurut situs resmi Animal Planet Monster Week, acara "Putri Duyung: Tubuh Ditemukan" itu merupakan fiksi ilmiah yang didasari beberapa peristiwa nyata dan teori ilmiah.

Menurut NOS, tampilan gambar Putri Duyung dalam program itu tampak begitu nyata sehingga seperti layaknya sebuah dokumentasi. Hal itu diperkuat dengan testimoni dua peneliti yang mendukung program itu yang mengatakan, "Telah menemukan sisa-sisa mahluk laut yang belum pernah teridentifikasi sebelumnya."

Anggapan semakin diperkuat dalam program itu dengan adanya diskusi selama acara berlangsung. Diskusi yang mendebatkan proses evolusi hewan air yang menyerupai manusia. Manusia bersirip yang hidup di dalam air.

NOS tidak habis pikir mengapa para ilmuwan itu menyimpulkan ke arah putri duyung? "Itu pertanyaan terbesar bagi para sejarawan, filsuf, dan antropologis," tulis NOS.

Dalam situs berita Animal Planet memang diperlihatkan beberapa bukti-bukti adanya keberadaan putri duyung. Bahkan, Animal Planet memperlihatkan dokumen evolusi adanya manusia air. Ada juga coretan manusia purba di dinding yang memperlihatkan gambar manusia berekor ikan. Animal Planet juga berani menampilkan gambar-gambar seperti ilustrasi tentang putri duyung yang berinteraksi dengan hewan air. (sj)




sumber :http://teknologi.news.viva.co.id/news/read/332843-geger-bukti-putri-duyung-di-amerika

Senin, 02 Juli 2012

GURUN SAHARA DULU PERNAH MENJADI PETERNAKAN SAPI !



GURUN SAHARA DULU PERNAH MENJADI PETERNAKAN SAPI-!

PADA 7.000 tahun lalu, Gurun Sahara ternyata merupakan wilayah peternakan sapi perah. Hal itu terungkap setelah para ilmuwan Inggris menemukan partikel mikroskopis dalam produk susu di panci dari Libya yang berasal pada 5.000 sebelum Masehi.

-
Melalui proses kimiawi, artefak keramik tersebut menunjukkan bukti bahwa Afrika Utara adalah area peternakan sapi pada masa itu saat wilayah tersebut lembab dan hijau. Temuan yang diterbitkan dalam jurnal Nature ini menyimpulkan bahwa susu merupakan bagian penting dalam diet mereka, meski lactose intolerance dalam tubuh manusia purba membuat mereka sulit mencerna gula susu dalam makanan.
-
“Penemuan residu (ampas) susu lemak dalam peralatan masak konsisten dengan pengolahan susu, ini menunjukkan bagaimana orang-orang itu mengonsumsi susu meskipun lactose intolerance,” kata Richard Evershed, peneliti dari Universitas Bristol.
-
Evershed menambahkan di Afrika Utara pembudidayaan sapi, domba, dan kambing lokal ternyata sudah dilakukan sebelum tanaman-tanaman itu dipanen. Hasil penelitian tersebut menguatkan beberapa lukisan batu dari masa lalu yang menggambarkan kehidupan manusia purba beternak dan memerah susu. (Sumber: Metrotvnews)

-

Gurun Sahara masa kini.

-

Lukisan ternak di sebuah situs arkeologi di pegunungan Acacus Tadrart, Sahara Libia.





sumber :http://iwandahnial.wordpress.com/2012/07/01/gurun-sahara-dulu-pernah-menjadi-peternakan-sapi/

Jumat, 29 Juni 2012

arkeologi : Mau Tahu Strategi Perang Raja di Jawa?



Apakah raja-raja di Nusantara, khususnya Jawa jaman dulu punya strategi perang? Apakah saat berperang sang mahapatih perang menyusun formasi buat pasukannya? Bila ya, seperti apa?

Ternyata dari data prasasti masa Jawa Kuno, sejak era Kerajaan Mataram Kuno sekitar abad 7 dan 8 mencatat banyak terjadi peperangan. Apalagi ketika Majapahit berkuasa di abad ke-16.

Ilustrasi Perang/pernakpernik.net

Berbicara mengenai perang maka tidak terlepas dari strategi perang yang dipakai dalam suatu peperangan. Kata strategi itu sendiri berasal dari bahasa Yunani strategos, yang secara sempit dirumuskan sebagai “seni seorang jenderal”. Istilah itu muncul karena pada mulanya strategi berkaitan dengan siasat militer bagaimana seorang jenderal berusaha mengelabui musuh, dan membagi-bagi pasukannya dalam perang.

Dalam teori perang, strategi dan taktik umumnya ditempatkan dalam dua kategori yang berbeda. Dua bidang ini secara tradisional dirumuskan menurut dimensi yang berbeda. Strategi berkenaan dengan ruang yang luas, jangka waktu yang lama, serta gerak militer besar-besaran; sedangkan taktik merupakan aplikasi dari strategi.

Dengan demikian, strategi diartikan prelude (pendahuluan) sebelum terjun ke medan pertempuran, sedangkan taktik adalah kegiatan di medan perang.

Dari kesusateraan Jawa Kuno terdapat bukti bahwa orang pada masa itu telah mengenal strategi perang, antara lain dari kakawin Bhāratayūddha, yang ditulis oleh Mpu Sedah dan Mpu Panuluh pada masa pemerintahan Jayabhaya dari Kerajaan Kadiri pada tahun 1019 Śaka (1157 M.)

Kakawin ini menuliskan tentang bermacam-macam jenis byūha/wyūha (strategi perang) yang dilakukan oleh Pandawa dan Kurawa dalam peperangan yang langsung berhadapan dengan musuh atau serangan frontal.

Jenis-jenis wyūha yang terdapat dalam kakawin Bhāratayūddha (Wiryosuparto 1968:31–40):

Wajratiksna wyūha (kiri) dan wukir sagara wyūha (kanan)

Garuda wyūha
Makara wyūha & cakra wyūha

Padma wyūha
Ardhacandra wyūha
Kānana wyūha


Strategi perang tersebut bersumber dari kesusasteraan India (Arthasastra), karena pengaruh Hindu sangat kental saat itu. Pada perkembangannya kemudian, saat VOC masuk Indonesia meneliti strategi dan taktik perang raja-raja Jawa. Kesimpulannya adalah:

1. Penyerbuan secara tiba-tiba
2. Merobohkan pohon-pohon ke jalan raya sehingga jalan tertutup dan menghalangi serangan musuh.
3. Memutuskan suplai makanan (logistik) agar musuh dipaksa menyerah karena kelaparan
4. Memutuskan suplai air dari bendungan (lihat Schrieke, 1957: 132-135)


Mantap, kan? Strategi perang kerajaan di Indonesia jaman dulu tak kalah dengan bangsa Romawi dan lainnya.


sumber :http://www.apakabardunia.com/2012/06/mau-tahu-strategi-perang-raja-di-jawa.html

Kamis, 28 Juni 2012

BONGKAHAN BATU MOERAKI, apakah ini TELUR DINOSAURUS yang membatu ???


BONGKAHAN BATU MOERAKI

Batu Moeraki disaat matahari terbit

-

Bongkahan batu Moeraki (Moeraki Boulders) adalah batu yang luar biasa besarnya dan bulat, tergeletak di sepanjang hamparan pantai Koekohe di pesisir Otago, Selandia Baru, antara Moeraki dan Hampden. Batu-batu itu tersebar tertanam dalam lumpur atau muncul terhampar berkelompok di pantai di mana mereka telah dilindungi sebagai cagar alam.

Bebatuan itu yang berwarna abu-abu tergali dari batu lumpur yang menutupinya dan terhampar di pantai oleh erosi pantai. (Sumber: Wikipedia).

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-







sumber :http://iwandahnial.wordpress.com/2011/09/07/bongkahan-batu-moeraki/

Wow, Warga Temukan Harta Karun di Inggris

A coin in the hand: Archaeologists believe the hoard, found by two metal detectors, is worth about £10million

A coin in the hand: Archaeologists believe the hoard, found by two metal detectors, is worth about £10million


Dua warga Inggris berhasil menemukan koin dari Zaman Besi. Harta karun ini diperkirakan memiliki nilai hingga GBP10 juta (Rp148,2 miliar).

Reg Mead dan Richard Miles telah menghabiskan 30 tahun untuk berburu harta karun di Jersey, Inggris, setelah mereka mendengar keberadaan koin perak di sana.

Pada kenyataannya, mereka malah menemukan koin emas sebanyak 30.000-50.000 koin. Sejumlah koin ini diperkirakan berasal dari abad pertama dan terkubur selama dua ribu tahun.

Koin emas dan perak Roma dan Celtic ini memiliki berat tiga perempat ton. Para ahli memprediksi, koin-koin ini berasal dari suku Coriocolitae.

“Tiap koin ini bernilai GBP100-200 (Rp1,5 juta hingga Rp3 juta). Temuan ini jelas sangat menarik,” kata Dr Philip de Jersey dari Oxford University seperti dikutip DailyMail.

Di sisi lain, Menteri Lingkungan Inggris Rob Duhamel mengaku akan melindungi situs bersejarah ini.

“Karena ada spekulasi lebih banyak koin, kami akan melindungi situs ini,” tegasnya. [ikh]


Determined Reg Mead and Richard Miles spent decades searching a field in Jersey after hearing rumours that a farmer had discovered silver coins while working on his land

Determined Reg Mead and Richard Miles spent decades searching a field in Jersey after hearing rumours that a farmer had discovered silver coins while working on his land

Richard Miles and Reg Mead first stumbled across a find of 60 silver and one gold coin - believed to be part of the same haul - back in February this year

Richard Miles and Reg Mead first stumbled across a find of 60 silver and one gold coin - believed to be part of the same haul - back in February this year

The team prepares to lift the haul out of the ground, a side view demonstrating how big the bundle of coins is

The team prepares to lift the haul out of the ground, a side view demonstrating how big the bundle of coins is

Getting the hoard out: Metal detector Reg Mead (centre, back, blue polo shirt) watches as archaeologists unearth the Celtic coin hoard

Getting the hoard out: Metal detector Reg Mead (centre, back, blue polo shirt) watches as archaeologists unearth the Celtic coin hoard

Neil Mahrer from Jersey Heritage examines part of Europe's largest hoard of Iron Age coins which have been unearthed in Jersey and could be worth up to £10m

Neil Mahrer from Jersey Heritage examines part of Europe's largest hoard of Iron Age coins which have been unearthed in Jersey and could be worth up to £10m

Neil Mahrer, Conservator for the Jersey Heritage Museum inspects some of the coins uncovered in Europe's largest hoard of Iron Age coins worth up to GBP10 million
Neil Mahrer, Conservator for the Jersey Heritage Museum inspects some of the coins uncovered in Europe's largest hoard of Iron Age coins worth up to GBP10 million

Mr Mahrer, a conservator at the Jersey Heritage Museum, carefully examines the huge haul

Fine toothcomb: Experts predict they are of Armorican origin - modern day Brittany and Normandy - from a tribe called the Coriosolitae who were based in the modern-day area of St Malo and Dinan

Fine toothcomb: Experts predict they are of Armorican origin - modern day Brittany and Normandy - from a tribe called the Coriosolitae who were based in the modern-day area of St Malo and Dinan





sumber :http://teknologi.inilah.com/read/detail/1876556/wow-warga-temukan-harta-karun-di-inggris

Kamis, 21 Juni 2012

Wah, Ahli Temukan Makam Mammoth di Serbia


Find: Archaeology students study the remains of a mammoth discovered at an open pit coal mine east of Belgrade in Serbia where archaeologists say they have discovered a at least five of the giant animals

Find: Archaeology students study the remains of a mammoth discovered at an open pit coal mine east of Belgrade in Serbia where archaeologists say they have discovered a at least five of the giant animals



Para arkeolog menemukan ladang berisi fosil gajah purba atau mammoth di Serbia. Tak hanya satu, di lokasi ini setidaknya terdapat fosil lima gajah purba tersebut.

Para arkeolog yakin hewan raksasa ini merupakan nenek moyang dari gajah modern dan hidup di Serbia puluhan ribu tahun silam.

Lokasi penemuan fosil mammoth ini berada di tambang batu bara Kostolac, di timur ibu kota Belgrade dan menjadi menjadi yang pertama di wilayah itu.

Miomir Korac dari Archeology Institute Serbia mengatakan, temuan ini memberi pandangan penting mengenai Balkan selama zaman es.

“Ada jutaan serpihan mammoth di dunia. Sayangnya, serpihan itu sangat jarang ada yang bisa diakses,” katanya seperti dikutip DailyMail.

Penemuan fosil mammoth ini diyakini mampu memberi informasi luar biasa mengenai seperti apa wilayah tersebut selama zaman es.

“Temuan ini sangat menarik karena tak biasanya ada banyak tulang di satu tempat,” ujar peneliti mammoth, Sanja Alaburic dari Museum of Natural History Serbia. [ikh]


Painstaking: Miomir Korac, left, the director of the Viminacium archaeological park, and fellow archaeologists, working yesterday on a mammoth tusk at the open pit coal mine in Serbia

Painstaking: Miomir Korac, left, the director of the Viminacium archaeological park, and fellow archaeologists, working yesterday on a mammoth tusk at the open pit coal mine in Serbia

Mammoth graveyard: Miomir Korac, left, climbing up part of the site where remains of at least five of the giant beasts that lived tens of thousands of years ago have been found

Mammoth graveyard: Miomir Korac, left, climbing up part of the site where remains of at least five of the giant beasts that lived tens of thousands of years ago have been found

Rich find: Graves from the the Roman era have also been unearthed close to a spot where the remains of the woolly mammoths were found in Serbia

Rich find: Graves from the the Roman era have also been unearthed close to a spot where the remains of the woolly mammoths were found in Serbia

Care: The archaeologists are also putting lots of care into uncovering the Roman era graves they have uncovered while working on their excavations of the mammoths who died thousands of years earlier

Care: The archaeologists are also putting lots of care into uncovering the Roman era graves they have uncovered while working on their excavations of the mammoths who died thousands of years earlier

Huge job: Serbian archaeologists have called on their colleagues in France and Germany are set to help uncover the bones in a dig which is expected to last at least six months

Huge job: Serbian archaeologists have called on their colleagues in France and Germany are set to help uncover the bones in a dig which is expected to last at least six months

Past: The TV programme Woolly Mammoth: Secrets from the Ice Age showed how the huge beasts would have looked before they largely became extinct around 10,000 years ago

Past: The TV programme Woolly Mammoth: Secrets from the Ice Age showed how the huge beasts would have looked before they largely became extinct around 10,000 years ago




sumber :http://teknologi.inilah.com/read/detail/1874475/wah-ahli-temukan-makam-mammoth-di-serbia